Derasnya arus perubahan memang tak bisa ditolak, modernitas menenggelamkan kebudayaan masa lalu ada benarnya juga. Ya begitulah zaman berjalan, dan kita tidak bisa menghentikannya. "La arep piye maneh..."
"Alun-alun contong" mungkin tinggal sebuah kenangan bagi warga kota blitar. Sebenarnya bukan berupa alun-alun seperti depan kantor walikota. Namun hanya sebuah simbol yang menggabungkan empat titik jalan dari barat, timur, utara, dan selatan. Dahulu terdapat pohon besar berada di tengah-tengahnya.
Dan karena modernitaslah sekarang pohon tersebut berubah menjadi sebuah pohon "Papan Reklame"... semuanya telah berubah. Entah apalagi yang hendak berubah saru, dua, atau tiga... dan seterusnya tahun mendatang kita tidak bisa mengetahuinya.....
Artikel keren lainnya: